ASUPAN SERAT DAN TINGKAT STRES DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

Sri Yulianti, Ari Tri Astuti, Fera Nofiartika, Siti Wahyuningsih

Abstract


Latar belakang: Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan jumlah kasus Diabetes Mellitus terbanyak di Indonesia. Kota Yogyakarta khususnya wilayah kerja Puskesmas Pakualaman merupakan puskesmas dengan kasus Diabetes Mellitus terbanyak pada tahun 2018, yaitu sebanyak 744 kasus. Pasien Diabetes Mellitus memiliki tujuan mempertahankan kadar glukosa darah tetap normal. Asupan serat yang tinggi dan tingkat stres yang rendah dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan serat dan tingkat stress dengan kadar gula darah sewaktu pasien Diabetes Mellitus tipe II di Puskesmas Pakualaman. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 41 orang dengan teknik sampling proportional purposive sampling. Asupan serat didapatkan dengan menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency (SQFFQ). Tingkat stress didapatkan dengan menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS), dan kadar gula darah sewaktu didapatkan dari rekam medis. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil : Rerata asupan serat per hari sebesar 13,31 ± 4,89 gram, rerata skor tingkat stress 24,34 ± 4,2, dan rerata kadar gula darah sewaktu 214,88 ± 43,16 mg/dL. Analisis uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dan tingkat stress dengan kadar gula darah sewaktu (p=0,366, p=0,632). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dan tingkat stress dengan kadar gula darah sewaktu pasien Diabetes Mellitus tipe II di Puskesmas Pakualaman.


Keywords


asupan serat; tingkat stress; kadar gula darah sewaktu; Diabetes Mellitus tipe II

Full Text:

PDF

References


Adi, S.N. (2010). Hubungan antara Tingkat Stres dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo I Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Amanina, Azka. (2015). “Hubungan Asupan Karbohidrat Dan Serat Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Amiruddin, R., Ansar, J., & Sidik, D. (2014). Diabetic Mellitus Type 2 in Wajo South Sulawesi, Indonesia. International Journal of Current Research and Academic Review, volume 2 no. 12.

Astawan, M., & Wresdiyati. (2014). Diet Sehat dengan Makanan Berserat. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Augesti, Gita. (2015). “Perbedaan Tingkat Stres Antara Mahasiswa Tingkat Awal danbTingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Lampung”. Skripsi. Universitas Lampung.

Bintanah, S., & Handarsari, E. (2012). Asupan Serat dengan Kadar Gula Darah, Kadar Kolesterol Total dan Status Gizi pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Roemani Semarang. LPPM Unimus. ISBN: 978-602-18809-0-6.

Departemen Kesehatan RI. (2001). Epidemiologi Konsumsi Serat di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan RI.

Haryono, Rudi. (2015). “Pengaruh Kombinasi Pijat Punggung Dan Dzikir Untuk Menurunkan Tingkat Stress Dan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Kabupaten Kulon Progo”. Skripsi.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Isnaini, N., & Ratnasari. (2018). Faktor Resiko Mempengaruhi Kejadian Diabetes Mellitus tipe Dua. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah, volume 14, no. 1.

Kemenkes, (2013). Laporan Provinsi Yogyakarta. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Lukman, D.H. (2018). “Hubungan Tingak Sosial Ekonomi : Pendidikan, Penghasilan, dan Fasilitas dengan Pencegahan Komplikasi Kronis pada Penyandang Diabetes Mellitus tipe 2 di Surakarta”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nurayati, L., & Adriani, M. (2017). Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Amerta Nutr. DOI : 10.2473.

Nurmalina. (2011). Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung: Elex Media Komputindo

Pangemanan, Melayu. (2014). Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya DM Tipe 2 pada Wanita Usia Produktif di Puskesmas Wawonasa. Jurnal e-Biomedik. Volume 2 Nomer 2.

PERKENI. (2015). Konsensus : Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.Jakarta: PB PERKENI.

Putranto, W.P., & Arsanti,L. (2015). “Indeks Glikemik dan Beban Glikemik pada Cookies Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk)”. Skripsi.UniversitasGadjah Mada.




DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v18i4.976

Article Metrics

Abstract view : 197 View
PDF - 81 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar