SIFAT FISIK DAN KADAR PROKSIMAT PADA NUGGET IKAN KUNIRAN (UPENEUS SULPHUREUS) DENGAN PENAMBAHAN BAYAM DURI (AMARANTHUS SPINOSUS L)

Authors

  • Dessma Avi Armadhani Prodi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta
  • Angelina Swaninda Nareswara Prodi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta
  • Endri Yuliati (Scopus ID: 57191617665), Universitas Respati Yogyakarta http://orcid.org/0000-0002-4396-8391

DOI:

https://doi.org/10.35842/mr.v19i2.1024

Keywords:

nugget, ikan kuniran, bayam duri, sifat fisik, kadar proksimat

Abstract

Latar belakang: Balita merupakan usia yang rentan terhadap masalah kesehatan seperti Kekurangan Energi Protein (KEP). Nugget merupakan olahan yang favorit di kalangan anak-anak. Produk nugget diharapkan dapat menjadi alternatif makanan untuk balita gizi kurang dan meningkatkan minat balita untuk menyukai sayuran. Tujuan: untuk mengetahui karakteristik sifat fisik dan kadar proksimat nugget ikan kuniran dengan penambahan bayam duri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Terdapat tiga perlakuan dengan proporsi ikan kuniran yang sama yaitu 100 g dan 3 variasi penambahan bayam duri yaitu 20 g (A), 30 g (B) dan 40 g (C). Uji sifat fisik dilakukan oleh peneliti, sedangkan uji proksimat dengan metode thermogravimetri untuk air, pengabuan kering untuk abu, kjeldahl untuk protein, Soxhlet untuk lemak, dan by difference untuk karbohidrat. Data hasil uji proksimat dianalisis dengan Kruskal-Wallis test. Hasil: Terdapat perubahan warna dan aroma nugget dari kuning keemasan menjadi kuning kehijauan dan aroma tidak amis pada nugget C. Hasil uji proksimat pada nugget A, B dan C berturut-turut adalah kadar air 51,61%, 50,38% dan 52,38%; kadar abu 2,81%, 2,68%, dan 2,65%, kadar protein 11,26%, 10,73%, dan 10,39%, kadar lemak 0,35%, 0,24%, 0,19%, kadar serat 5,90%, 5,55%, 4,56% dan kadar karbohidrat 28,04%, 30,39%, 29,35% serta energi 159 kkal, 165 kkal dan 159 kkal. Kesimpulan: tidak ada perbedaan dari ketiga variasi nugget (p>0,05).

References

Adriani M, Wirjatmadi B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat [Google Books] [Internet]. Kencana. Jakarta; 2012. 117–148 p. Available from: https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=kqhADwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=etiologi+obesitas&ots=OuMQEYJfXX&sig=wdfRSEaYV6anKZTWJNEPxN7Zuig&redir_esc=y#v=onepage&q=etiologi obesitas&f=false

Andarwulan N & Faradila R. (2012). Pewarna Alami untuk Pangan, SEAFEST Center. Bogor.

Diana Sari P, Ernes A, Riyanto D. (2017). Perbandingan Ekstrak Bayam dan Ubi Jalar, Serta Lama Pemasakan terhadap Sifat Fisikokimia Saus Bayam. Ind J Teknol dan Manaj Agroindustri. 6(2):83–7.

Ernawati., Purnomo, H., & Estiasih, T. (2012). Efek antioksidan asap cair terhadap stabilitas oksidasi sosis ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) selama penyimpanan. Jurnal Teknologi Pertanian, 13(2): 119-124.

Hermanaputri D.I.,Ningtyias, F.W. & RN. (2017). Effect Of Spinach (Amaranthus tricolor) Addition On ‘Catfish (Clarias gariepinus) Nugget’ On The Content Of Iron, Protein, And Water. J Nutr Food. 40(1):9–16.

Kementerian Kesehatan RI. (2009). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Direktorat Gizi Masyarakat.

Kementerian Kesehatan RI a. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI b. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Direktorat Gizi Masyarakat.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Angka Kecukupan Gizi. Kementerian Kesehatan Indonesia.

Latifah, N. H. (2010). Pemilihan Jenis Plastik dan Pembuatan Desain Kemasan untuk Keripik Tette Madura. [Skripsi]. Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.

Merliana, Suparmi, & Sari I. (2013). Pengaruh Penambahan Bayam Terhadap Mutu Makaroni Ikan Selais. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

Murtidjo, B. A. (2010). Pembuatan Tepung Ikan. Kanisius: Yogyakarta.

Pibriyanti, K. (2017). Studi Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan Di Desa Kradenan Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun 2017. J Kesehat. 10.

Riestamala E, Fajar I, Setyobudi SI. (2021). Formulasi Ikan Lele Dan Bayam Hijau Terhadap Nilai Gizi, Mutu Organoleptik, Daya Terima Risoles Roti Tawar Sebagai Snack Balita. J Nutr Coll. 10(3):233–42.

Rifqi MA, Kusharto CM, Astuti T. (2017). Nugget Tahu Formula Pury (Tafory) sebagai Alternatif Kudapan Tinggi Protein. Amerta Nutr ;1(1):22.

Sedayu BB, Erawan IMS, Wullandari P. (2015). Preparasi Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus) pada Proses Pemisahan Daging Menggunakan Meat Bone Separator. J Pascapanen dan Bioteknol Kelaut dan Perikan. 10(1):83.

Sormin RBD, Gasperz F, Woriwun S. (2020). Karakteristik Nugget Ikan Tuna (Thunnus sp.) dengan Penambahan Ubi Ungu (Ipomoea batatas). AGRITEKNO J Teknol Pertan. 9(1):1–9.

Supirman, Kartikaningsih H, Zaelanie K. (2013). Pengaruh Perbedaan Ph Perendaman Asam Jeruk Nipis (Citrus auratifolia) Dengan Pengeringan Sinar Matahari Terhadap Kualitas Kimia The Alga Coklat (Sargassum fillipendula) Thpi Student Journal. I(1):46-52.

Widyasmara, H.Z., Pudjirahaju, A., & Razak, M. (2021). Substitusi Bayam Merah (Blitum rubrum) Pada Fish Stick Nugget Teri Nasi (Engraulidae) Terhadap Mutu Kimia Dan Nilai Energi Serta Mutu Organoleptik Untuk Pencegahan Anemia Remaja Putri. Jurnal Pendidikan Kesehatan. 9(2), 125-140.

Wong, HJ., Moy, FM., & Nair, S. (2014). Risk factors of malnutrition among preschool children in Terengganu, Malaysia: a case control study. BMC Public Health;14:1–10. Available from: http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=emed13&NEWS=N&AN=25086853

Wulandari E, Suryaningsih L, Pratama A, Putra DS. (2016). Karakteristik Fisik , Kimia dan Nilai Kesukaan Nugget Ayam Dengan Penambahan Pasta Tomat. J Ilmu Ternak. 16(2):95–9.

Downloads

Issue

Section

Artikel