ANALISIS KENDALA DAN KEBUTUHAN REMAJA AKAN LAYANAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.35842/mr.v10i1.47Abstract
Remaja masih menghadapi kendala kebijakan dan hukum dalam mengakses jenis layanan kesehatan reproduksi ini. Kendala lain adalah perasaan malu ketika remaja harus mengakses pelayanan kesehatan reproduksi di klinik, takut kalau akan kehilangan kepercayaan diri, dan juga anggapan dari para tenaga medis yang akan menekan remaja secara judgmental. Kendal teknis bisa juga muncul seperti persoalan kesesuaian waktu layanan dengan waktu luang remaja, kurangnya alat transportasi dan biaya yang cukup mahal. Pada diri remaja, rasa takut, cemas dan malu akan menghambat mereka dalam mengakses layanan kesehatan reproduksi. Hal ini berangkat dari kekurangan pengetahuan tentang kebutuhan mereka sendiri akan kesehatan reproduksi. Dari sini mereka terkadang justru menghindari dari layanan kesehatan reproduksi.
Metode penelitian yang dugunakan dengan kombinasi Pendekatan Kuantitif dan Kualitatif. Artinya, data yang sifatnya kuantitif, yang diambil dengan angket, diperdalam menggunakan data-data yang sifatnya kualitatif yang digali lewat metode wawancara dan Focus Group Discussion (FGD).
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan kesehatan reporduksi remaja secara kuantitaif bisa dikatakan cukup tinggi. Akan tetapi pengetahuan ini masih terbatas pada pengetahuan teoretik dan dalam konteks yang dihapal saja. Pengetahuan jenis ini tidak banyak berpengaruh pada pola perilaku seksual mereka. Perilaku seksual remaja tercatat cukup mengkhawatirkan dalam hasil analisis kuantitaif. Demikian juga beberapa mitos seksual masih dipercayai oleh remaja, terutama mitos seputar kehamilan. Ditemukan pula kebijakan yang tidak akomodatif pada kebutuhan remaja akan layanan kesehatan reproduksi ini terutama layanan yang berpihak kepada remaja.Â