STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN DO NOT RESUSCITATE (DNR) DI RUANG ICU RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Tia Asmetiasih, Retty Ratnawati, Ika Setyo Rini

Abstract


Latar belakang : DNR merupakan satu tindakan yang belum lama dilegalkan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Berdasarkan hasil wawancara pada analisa data sebelum lapang di ketahui bahwa selama melakukan perawatan pada pasien yang didiagnosa DNR perawat mengalami empati dan perasaan bersalah, perawat juga memiliki pengalaman kegagalan komunikasi kepada pihak keluarga sehingga pernah pula mendapatkan penolakan dari keluarga, dan partisipan mengatakan bahwa pasien DNR di RS tersebut tidak diberikan perlakuan khusus terkait kunjungan karena pasien dengan DNR belum berhak ditemani keluarganya selama 24 jam setiap harinya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam merawat pasien dengan  DNR di ruang ICU RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif. Peneliti melakukan wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara yang berisi pertanyaan semi terstruktur dengan melibatkan 5 orang perawat di ruang ICU RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Data yang sudah terkumpul dianalisa menggunakan analisis tematik menggunakan pendekatan Braun and Clarke.

Hasil : Penelitian menghasilkan 10 tema yaitu (1) kesesuaian penerapan prosedur DNR, (2) sumber informasi DNR inadekuat, (3) penolakan labelling, (4) strategi penerimaan labeling, (5) kompleksitas eksistensi hak keluarga-pasien, (6) perawatan bermartabat, (7) dilema psikis, (8) empati, (9) inkonsistensi iklim kolaborasi, (10) perlindungan legalitas.

Kesimpulan : DNR merupakan satu tindakan yang tidak mudah untuk diputuskan. Banyak faktor yang terkait dengan keputusan DNR. Informasi DNR yang dimiliki perawat haruslah adekuat agar keputusan tindakan DNR dilakukan dengan tepat. Adanya penolakan labelling oleh keluarga, empati dan dilema yang dirasakan perawat, iklim kolaborasi inkonsisten, ternyata tidak mengahalangi perawat untuk tetap mendapatkan perawatan bermartabat dengan tetap melihat kompleksitas eksistensi hak pasien-keluarga. Hal yang lebih penting lagi adalah bahwa setiap keputusan yang diambil haruslah dilegalkan dalam bentuk dokumentasi dan saksi diperlukan sebagai penguat jaminan perlinduungan legalitas.

 

Kata kunci: fenomenologi, DNR


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v10i4.98

Article Metrics

Abstract view : 787 View
PDF - 515 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Medika Respati

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar