EFEKTIVITAS PEMBERIAN MAGIC-COOL AROMATERAPI JERUK MASAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENOREA PADA REMAJA

Eka Oktavianto, Mutawaqqil Mutawaqqil, Aris Aris Setyawan, Endar Timiyatun

Abstract


Latar belakang: Nyeri haid/dismenorea masih menjadi permasalahan yang banyak dialami remaja putri. Banyak dampak negatif yang diakibatkan karena dismenorea, sehingga perlu adanya suatu intervensi untuk mengatasinya. Magic-cool aromaterapi jeruk masam diduga efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenorea pada remaja putri. Tujuan: mengetahui efektifitas magic-cool aromaterapi jeruk masam terhadap nyeri dismenorea pada remaja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pre-post test design without control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah 20 responden. Responden pada penelitian ini adalah remaja yang mengalami dismenore pada hari pertama atau kedua menstruasi. Pengukuran intensitas nyeri menggunakan kuisioner Numeric Rating Scale (NRS). Sebelum pemberian intervensi dilakukan pre-test terlebih dahulu, kemudian diberikan magic-cool aromaterapi jeruk masam yakni dengan meneteskan aromaterapi 2 tetes diaplikasikan pada sapu tangan yang lembab dan dingin yang nantinya akan diusapkan pada wajah, telinga, leher dan tangan sambil dihirup aromanya selama 15 menit. Setelah itu dilakukan  post-test. Analisis data yang digunakan adalah uji wilcoxon dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (nilai α=0,05). Hasil: Terdapat penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian magic-cool aromaterapi jeruk masam. Nilai rata-rata skor nyeri dismenorea sebelum pemberian aromaterapi jeruk masam sebesar 6,15, setelah pemberian aromaterapi jeruk masam rata-rata nyeri turun menjadi 4,40 (Δ mean = 1,75). Hasil analisis uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p < 0,005), dan nilai t hitung sebesar 7,00 (nilai t tabel = 2,08). Kesimpulan: pemberian magic-cool aromaterapi jeruk masam efektif terhadap penurunan nyeri dismenorea pada remaja.


Keywords


remaja; dismenorea; magic-cool aromaterapi; jeruk masam

Full Text:

PDF

References


Anurogo, D., & Wulandari, A. (2011). Cara jitu mengatasi nyeri haid. Andi Offset.

Astuti, E. P., & Noranita, L. (2016). Prevalensi kejadian gangguan menstruasi berdasarkan indeks masa tubuh (IMT) pada siswa kelas VII SMP. Jurnal Ilmu Kebidanan, 3(1), 58–64.

Azizah, N., Rosyidah, R., & Machfudloh, H. (2020). Efektivitas inhalasi aromaterapi lavender (Lavendula Augustfolia) dan neroli (Citrus Aurantium) terhadap penurunan nyeri proses persalinan. Midwiferia Jurnal Kebidanan, 6(1), 26–31.

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Handayani, E. Y., & Rahayu, L. S. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri menstruasi (dismenorea) pada remaja putri di beberapa SMA Di Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Martenity and Neonatal, 2(1), 161–171.

Laila, N. N. (2011). Buku pintar menstruasi. Yogyakarta: Buku Biru.

Larasati, T. A., & Alatas, F. (2016). Dismenore primer dan faktor risiko dismenore primer pada remaja. Jurnal Majority, 5(3), 79–84.

Lestari, H., Metusala, J., & Suryanto, D. Y. (2016). Gambaran dismenorea pada remaja putri sekolah menengah pertama di Manado. Sari Pediatri, 12(2), 99–102.

Manan, E. (2011). Kamus Pintar Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Buku Biru.

Octaviani, D. A., Sumarni, S., & Tamara, E. (2019). Pengaruh pemberian aromaterapi jeruk (orange) terhadap skor nyeri dismenore pada remaja di Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2).

Oktavianto, E., Kurniati, F. D., Badi’ah, A., & Bengu, M. A. (2018). Nyeri dan kecemasan berhubungan dengan kualitas hidup remaja dismenore. Health Sciences and Pharmacy Journal, 2(1), 22–29.

Oktavianto, E., Timiyatun, E., & Suryati, S. (2021). Efektifitas “magic cool” aromaterapi lavender terhadap penurunan skor nyeri dismenorea. Health Sciences and Pharmacy Journal, 5(3), 86–92.

Saputro, K. Z. (2017). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25–32.

Setyawan, A., & Oktavianto, E. (2020). Efektifitas aromaterapi lavender terhadap tingkat kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa keperawatan. Jurnal Berkala Kesehatan, 6(1), 9.

Sinha, S., Srivastava, J. P., Sachan, B., & Singh, R. B. (2016). A study of menstrual pattern and prevalence of dysmenorrhea during menstruation among school going adolescent girls in Lucknow district, Uttar Pradesh, India. Int J Community Med Public Health, 3(5), 1200–1203.

Sulastri, S., Wahyuningsih, M. S. H., & Hapsari, E. D. (2018). Efek pemberian aromaterapi jeruk masam terhadap intensitas nyeri pasca bedah sesar. Proceeding of The URECOL, 227–235.

Suparman, E. (2012). Premenstrual Syndrome. EGC.

Supriatin, E. (2014). Hubungan kecemasan remaja dengan kejadian dismenorea pada siswi SMP X Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 2(1).

Timiyatun, E., Saifudin, I. M. M. Y., Rahmayanti, I. D., & Oktavianto, E. (2021). Hubungan pengetahuan premenstrual syndrome dengan tingkat kecemasan pada remaja putri di SD Negeri Kauman dan SD Negeri Pungkuran Pleret Bantul Yogyakarta. Journal of Advanced Nursing and Health Sciences, 2(1), 8–14.

Widayani, W. (2017). Aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri perineum pada ibu post partum. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 4(3), 123–128.

Wulandari, A., Hasanah, O., & Woferst, R. (2018). Gambaran kejadian dan manajemen dismenore pada remaja putri di kecamatan lima puluh kota pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa FKp, 5(2), 468–476.




DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v17i3.672

Article Metrics

Abstract view : 133 View
PDF - 45 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar