PELATIHAN KADER PEMERIKSAAN FISIK: TANDA-TANDA VITAL DI DUSUN DEMANGAN DAN KARANGSARI, WEDOMARTANI, SLEMAN, YOGYAKARTA
Abstract
Latar Belakang : Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan sistem yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau kelelahan. Perubahan tersebut merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital di tatanan klinik dilaksanakan oleh tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat digunakan untuk memantau perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada pasien, tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital di komunitas/masyarakat sangat penting untuk deteksi dini gangguan kesehatan dan hal ini tidak mungkin dilakukan oleh tenaga kesehatan secara terus menerus tetapi harus dilakukan oleh anggota masyarakat tersebut yang sudah terlatih dalam bidang kesehatan. Kondisi tersebut yang menjadi dasar dilakukan pelatihan “Prosedur pemeriksaan tanda vital” yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan : Tujuan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan yaitu kader mampu melakukan ketrampilan sederhana kepada warga masyarakat khususnya dalam melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada lansia. Metode: Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ditujukan kepada kader kesehatan lansia yang terdapat di dusun Demangan dan Karangsari. Pengabdi memberikan undangan kepada kader yang terdapat di Dusun Demangan dan Karangsari. Peserta yang hadir berjumlah 10 orang kader. Hasil: 100% kader hadir dalam kegiatan pelatihan; 100% kader dapat menjelaskan pengertian dari pengukuran pernapasan, nadi, dan tekanan darah; 100% kader dapat menyebutkan tujuan dari pengukuran pernapasan, nadi, dan tekanan darah; 100% kader dapat menyebutkan nilai normal dari pernapasan, nadi, dan tekanan darah; 100% kader dapat menyebutkan kondisi yang perlu dikaji sebelum pengukuran pernapasan, nadi, dan tekanan darah; 100% kader dapat melakukan pengukuran pernapasan, nadi, dan tekanan darah; 70% kader dapat mengukur tekanan darah dengan tensimeter air raksa dan pegas. Kesimpulan: Kader mampu melakukan keterampilan sederhana kepada warga masyarakat khususnya dalam melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital berupa pengukuran pernapasan, nadi, dan tekanan darah pada lansia.
Kata Kunci: Kader, Lansia, Tanda-Tanda Vital
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35842/mr.v0i0.67
Article Metrics
Abstract view : 31790 ViewPDF - 2613 View
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Medika Respati
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by: