HUBUNGAN IMPLEMENTASI 8 FUNGSI KELUARGA DENGAN SIKAP SISWA SMA BUDI LUHUR YOGYAKARTA TERHADAP PERILAKU KENAKALAN REMAJA (KLITHIH) DI YOGYAKARTA TAHUN 2019

Authors

  • Lauri Nuralita Devi Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
  • Rodiyah Soekardi Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
  • Dwi Endah Kurniasih Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.35842/mr.v14i2.249

Abstract

Latar Belakang: Kejadian klithih yang dilakukan remaja sangat meresahkan masyarakat Yogyakarta. Perilaku merusak fasilitas umum, tawuran antar pelajar, penganiayaan  teman, pencurian sepeda motor, membawa senjata tajam ke sekolah bahkan tindak asusila banyak terjadi akhir-akhir ini. Hal ini memerlukan kepedulian orang tua atau keluarga dalam mengimplementasikan 8 fungsi keluarga.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan implementasi 8 fungsi keluarga dengan sikap Siswa SMA Budi Luhur Yogyakarta terhadap perilaku kenakalan remaja (klithih) di Yogyakarta.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan sampel dengan total sampling, jumlah sampel 39 responden. Instumen penelitian adalah kuesioner. Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji kendall tau dengan α = 0,05

Hasil: Sebagian besar (97,4%) siswa SMA Budi Luhur Yogyakarta termasuk dalam kategori remaja akhir berumur 17-25 tahun, sebagian besar (89,7%) berjenis kelamin laki-laki, mayoritas (28,2%) sedang menempuh kelas XI,  (64,1%) menempuh jurusan IPS, (66,7%) orang tua siswa bekerja, (69,2%)keluarga siswa telah mengimplementasi fungsi keluarga dengan baik,(59%) sikap siswa negatif (mendukung) kenakalan remaja (klithih), (82,1%) siswa SMA Budi Luhur Yogyakarta tidak pernah mengikuti genk dan (69,2%) tidak pernah terlibat dalam tawuran.

Kesimpulan: Secara statistik terdapat hubungan implementasi 8 fungsi keluarga dengan sikap siswa terhadap kenakalan remaja (klithih) di Yogyakarta dengan p-value 0,042.

Kata Kunci: Implementasi, Keluarga, Sikap, Kenakalan, Remaja

References

Cahyo, R. M. (2009). "Keluarga dan Kenakalan Remaja".Skripsi.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Depkes. (2009). Internet. Kategori Umur Menurut Departemen Kesehatan.

https://dokumen.tips/documents/kategori-umur-menurut-depkes.html, diakses pada 16 Maret 2019

Jhonson L ; Leny R. (2017). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Magfuroh, E. P. (2010). Hubungan Fungsi Keluarga dengan Sikap Siswa Laki-laki tentang Bahaya Kebiasaan Merokok di SMP N 4 Yogyakarta. Naskah Publikasi Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah .

Mahdiansyah. (2017). Tindak Kekerasan Di Kalangan Siswa SMA?SMK Violence Among Senior High School Students. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan.

Padmomartono,S. (2014). Konseling Remaja. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Pratiwi, A. B. (2014). "Hubungan Fungsi Keluarga terhadap Tingkat Kecerdasan Emosional Para Pelajar di SMP Jaya Suti Abadi Kabupaten Bekasi" Skripsi. Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Republik Indonesia. 2013. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta

Setyaningrum, D. N., Fitria, N., & Hernawaty, T. (2012). Gambaran Fungsi Keluarga pada Warga Binaan Remaja di Rumah Tahanan Negara Klas I Bandung. Fakultas Ilmu Keperawatan Unversitas Padjadjaran.

Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Sarwono, J. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suhariyanto. (2016). Statistik Kriminal 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Wawan, A., Dewi, M. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Downloads

Published

2019-04-30

Issue

Section

Artikel