GAMBARAN IMT/U, ASUPAN ZAT BESI (FE), DAN INHIBITOR ZAT BESI (FE) DENGAN ANEMIA REMAJA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 SAWANGAN, DEPOK TAHUN 2018

Agrina Herliana Damanik, Sintha Fransiske Simanungkalit, Firlia Ayu Arini

Abstract


Latar belakang : anemia adalah keadaan yang ditandai dengan berkurangnya hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan besi yang digunakan untuk sintesis hemoglobin (Hb). Anemia defisiensi besi pada anak usia sekolah saat ini menjadi masalah gizi yang serius di Indonesia.

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran IMT/U, asupan zat besi (Fe), dan inhibitor zat besi (Fe) dengan anemia remaja putrid di SMA Muhammadiyah 7 Sawangan Depok tahun 2018.

Metode : jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan desain cross sectional. Dengan mengambil sampel menggunakan metode probability sampling dan didapatkan 42 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan dengan instrument kuesioner, Semi Quantitative- Food Frequency Questionare (SQ-FFQ), pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan dan pemeriksaan Hb dengan menggunakan alat Easytouch GcHb.

Hasil : hasil analisis data meliputi analisis univariat untuk distribusi frekuensi variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 18 responden (42.9%) yang menderita mengalami anemia, 32 responden (76.2%) IMT/U tidak normal, 39 responden (92.9%) kurang mengkonsumsi asupan zat besi, dan 30 responden (71.4%) sering mengkonsumsi inhibitor zat besi yang dikarenakan sering mengkonsumsi teh lebih dari 1 kali dalam seminggu.

Kesimpulan: Sebagian besar responden tidak mengalami anemia, imt tidak normal, kurang mengkonsumsi asupan zat besi, dan konsumsi inhibitor zat besi yang sering  lebih dari 1 kali dalam seminggu.


Keywords


Anemia; IMT/U; asupan zat besi; inhibitor zat besi; remaja putri

Full Text:

PDF

References


Aditian, Nari. 2009. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri. Jakarta. FKM Universitas Indonesia.

Adriana. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Remaja Putri di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor.

Agoes, R., Djaenudin, N. 2009. Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Cet I. Jakarta: EGC

Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Amaliah, Lili. 2002. Faktor-faktor yang beruhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Mahasiswi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Serang Tahun 2002. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Andarina, Dewi, Sumarmi, Sri. Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan Zat Besi dengan Kadar Hemoglobin pada Balita Usia 13-36 Bulan. Indonesian Jurnal of Public Health. 2006;3(1):19-23.

Argana Guntur, Kusharisupeni, Diah M. Utari. 2004. “ Vitamin C Sebagai Faktor Dominan Untuk Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia 20-35 Tahun”. Jurnal Kedokteran Trisakti. Januari-Maret 2004, Vol 23 No.1. Surabaya.

Arifin Utami Sri, Nelly Mayulu, Julia Rottie. 2013. “ Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara”. Ejournal Keperawatan.Vol.1. No. 1. Manado: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Arumsari, E.2008 “Faktor Risiko Anemia Pada Remaja Putri Peserta Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) di Kota Bekasi”. Bogor : Skripsi GMSK IPB.

Ayu Anggraeni. 2010. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Anemia Gizi Besi Pada Siswi Smu Di Wilayah Dki Jakarta. Jakarta: BKPI-LIPI.

Ayu, Tri. 2009. Hubungan Asupan Zat Besi dan Kadar Hemoglobin dengan Kesegaran Jasmani (VO2 MAX) pada Remaja Putri di SMA Negeri 3 Semarang. Skripsi. Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran.

Badriah Dewi L. (2014). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Cetakan kedua. Refika aditama.Bandung.

Briawan, D. 2013. Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta : EGC

Cahya Daris T,W, dkk, 2013. Hubungan Antara Status Gizi dengan Anemia pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 3 Semarang.

ChuluqAr, A. Chusnul,dkk. 2007. Hubungan Intake Zat Besi (Fe), Inhibitor, dan Enhancer Dengan Kadar Hemoglobin RemajaPutri (StudiKasus Di SMAN 1 Panarukan Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo). Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Handbook of Pathophysiologi, 3rd Ed. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2010. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri.Jakarta.

Depkes RI. 2013. Tabel Angka Kecukupan Gizi. http://gizi.depkes.go.id (Diakses 20 Februari 2017).

Diajeng Dian, dkk. 2018. Hubungan Asupan Protein Dan Kebiasaan Makan Pagi Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Anak Usia 9-15 Tahun Di Tambaklorok Semarang Utara.

Dian Purwitaningtyas Kirana, 2011, Hubungan Asupan Zat Gizi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMAN 2 Semarang, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Eka Pratiwi, 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Siswi MTS Ciwandan Cilegon-Banten Tahun 2015.

Elvira Syamsir, 2009. Pembuatan susu jagung. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Bogor

Enoch, M., 2000. Tinggi Badan Tertentu sebagai Indikator Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Medika, Jakarta

Evie Fitrah, dkk. 2011. Pola Konsumsi dan Status Hb Remaja Putri (SMA) di Daerah Endemik Malaria Kec. Baras Kab. Mamuju Utara Sulawesi Barat.

Farida I, 2006, Determinan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Kecamatan Gebod, Kabupaten Kudus.

Febrianti, Utomo, W.B., Adriana, (2013). Lama Haid dan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Reproduksi.

Fernandez, R., Ilman, S dan Muhammad, H, 2010, Hubungan Tingkat Asupan Protein, BesidanVitamin C Dengan Kadar Hemoglobin Siswi Kelas XI SMU Negeri 1 Ngawi. Jurnal Media Gizi Masyarakat Indonesia.

Gibney. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG.

Hapzah, 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Terhadap Kejadian Anemia Remaja Putri Pada Siswi Kelas III di SMAN 1 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi: STIKES Bina Bangsa Majene Sulawesi Barat.

Haryanti Diyah. 2012. “ Hubungan Konsumsi Zat Besi dan Asam Folat Dengan Kadar Hemoglobin dan Prestasi Belajar di Sekolah Dasar Negeri Purwoyoso 06 Semarang. Semarang.

Herizko Silvano K, Darmono S S, Merry Tyas Anggraini. (2013), Hubungan Tingkat Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan IMT (Indeks Massa Tubuh), Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1(2), 49-53.

Husnah, N, Indriasari, R dan Jafar, N. 2014. Hubungan Makanan Sumber Heme danNon Heme terhadap Kadar HB RemajaPutri SMA 10 Makassar Tahun 2014.

Isniati. 2007. “ Efek Suplementasi Tablet Fe + Obat Cacing Terhadap Kadar Hemoglobin Remaja Yang Anemia Di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Pasir Kec. IV Angkat Candung tahun 2008 ”. Jurnal Sains Teknologi Far. 12 (2) 2007. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Junengsih, Yuliasari (2017). Hubungan Asupan Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMU 98 di Jakarta Timur.(online) vol. 5 No 1 (http://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id) diakses tanggal 30 April 2018.

J, Nead Karen et al. 2004. Overweight Children and Adolescence: A Risk Group For Iron Deficiency.Avalaible from: http:www.pediatric.com.

Kalsum U, Halim R. 2016. Kebiasaan sarapan pagi berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja di SMA Negeri 8 Muarjo Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains.18:9-19.

Kemenkes R. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta; 2013.

Kirana, D.P. 2011. Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 2 Semarang. Artikel Penelitan Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Gizi, Semarang.

Kumaidi, 2009 & Merryana. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana.

Laksanano, Gayuh S.2009. Faktor-faktor yang Berkontribusi Terhadap Terjadinya Anemia.Defisiensi Besi Pada Remaja Putri di SMU Muhammadiyah Kota Tegal.Tesis. Depok: FIKUI.

Leginem. 2002. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Kota Banda Aceh tahun 2012. Tesis. Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Lemeshow, Stanley. 1997. Besar Sampel Pada Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: UGM Press.

Linder, MC., 1992. Biokimia, Nutrisi & Metabolisme (Parakhasi, A., Penerjemah). UI Press,Jakarta.

Mahmut Jaelani, Dkk, 2017. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MTsN 02 Bengkulu.

Manampiring, Aaltje E. 2008. Prevalesi Anemia dan Tingkat Kecukupan Zat Besi pada Anak Sekolah Dasar di Desa Minaesa Kecamtan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Skripsi. Fakultas Kedokteran Univeristas Sam Ratulangi.

Masthalina, dkk. 2015.Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor Dan Enhancer Fe) Terhadap Status Anemia Remaja Putri.

Muhammad, A. (2005). Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit Kronis Menggunakan Peran Indeks sTfR-F (Determination of iron deficiency in chronic disease anemia by the role of sTfR-F index). Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory.

Muhilal. 1998. Program Makanan Latin dan di Indonesia. Gizi Indonesia vol XXIII. Tambahan Anak Sekolah di Negeri.

Muhilal, dkk., 1998. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Widya Karya Pangan & Gizi VII. LIPI, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

Nur Ia Kaimudin, dkk. 2017. Skrining dan Determinan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMA NEGERI 3 Kendari Tahun 2017.

Nurhaedar Jafar. 2012. Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja. Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Ozdemir, N. (2015). Iron deficiency anemia from diagnosis to treatment in children. Türk Pediatri Arşivi, 50(1), 11–9. doi:10.5152/tpa.2015.2337.

Permaesih, Dewi, Susilowati Herman, 2005, Faktor – faktor yang mempengaruhi anemia padaremaja, BuletinPenelitianKesehatan.

Raharjo, B. 2003. “ Faktor-faktor Resiko yang Berhubungan dengan Anemia Pada Pekerja Perempuan di Desa Jetis Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo”. Tesis. Semarang: Program Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

Riskesdas. 2007. Riset Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta: Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan Departemen Kesehatan, RepublikIndonesia.

Riset Kesehatan Dasar. 2014. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Saraswati, E. 2003. Perbedaan tingkat pengetahuan anemia remaja putri sekolah menengah umum anemia dan non anemia di enam Dati II Propinsi Jawa Barat. JKPKBPPK. Badan Litbang Kesehatan, Jakarta.

Seri, LA. 2013. Anemia Defisiensi Besi. Jakarta : EGC

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Sherwood L. 2011. Fisiologi manusia dari sel ke system (6th ed). Pendit BU, alih bahasa. Yesdelita N, editor. Jakarta: ECG, p. 421-24,708-10.

Sintha Fransiske Simanungkalit, dkk. 2018. Hubungan Pengetahuan Anemia, Pengetahuan Tablet Tambah Darah, Status Gizi dan Asupan Gizi (Fe) dengan Anemia remaja Putri di SMA/K Kota Depok Tahun 2017.

Supariasa, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Suryani, D., Hafiani R., & Junita R. 2015. Analisis Pola Makan dan Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri KotaBengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas.

Thankachan, et al. 2008. Iron Absorbtion in Young Indian Women: The Interaction of Iron Status with The Influence of Tea and Ascorbic Acid. The American Journal of Clinical Nutrition. 87: 881-886.

Tracey S. 2008. Medical nutrition and therapy for anemia. In: Kathleen M, Sylvia ES. Krause’s Food, Nutrition, and Therapy (Ed. XII). USA: Saunders ; p. 810.

Vijayaraghavan, Kamasamudram. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wahyu, (2015). Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri.

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wina Marina, dkk. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMK Swadaya Wilayah Kerja Puskesmas Karangdoro Kota Semarang.




DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v14i3.201

Article Metrics

Abstract view : 2085 View
PDF - 884 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar