HEMATOKRIT DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAKS) PADA ATLET REMAJA

Rini Wuri Astuti

Abstract


Latar Belakang: Kapasitas fisiologi dan latihan yang menggunakan aktivitas aerobik yang tinggi pada akhirnya akan menunjukkan konsumsi oksigen secara maksimum (VO2 maks) yang merupakan indikator untuk menentukan kebugaran atlet dalam upaya mencapai kesuksesan.1 Kebugaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu latihan yang intensif dan teratur, faktor genetik, dan asupan gizi yang cukup.2 Badan Tim Nasional PSSI mengemukakan bahwa atlet sepak bola profesional Indonesia sering mengalami penurunan daya tahan pada babak kedua khususnya mulai menit ke-60. Dokter Tim Nasional Indonesia juga menyatakan bahwa untuk keseluruhan tim U-16 dan U-19, ditemukan rata-rata nilai hemogoblin kurang lebih 80 % berada di bawah standar atlet. VO2 maks dipengaruhi indikator hematologi seperti hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct), yang berperan dalam mentransfer oksigen pada jaringan yang aktif. Fungsi hemoglobin dalam tubuh tergantung kemampuannya bergabung dengan oksigen dalam paru-paru, kemudian melepas oksigen dalam jaringan kapiler. Hematokrit adalah porsi dari total volume darah yang dibentuk oleh sel darah merah.3 Oleh karena itu perubahan indikator biokimia Hb dan Hct ini berpengaruh pada performa fisik atlet.

Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan hematokrit (Hct) dan kadar Hemoglobin (Hb)  dengan konsumsi oksigen maksimum (VO2 maks) pada atlet remaja.

Metode Penelitian: Desain penelitian cross-sectional dengan sampel dipilih secara simple random sampling. Data Kadar hemoglobin dan hematokrit diperoleh dengan menggunakan alat pengukur digital (pengambilan darah melalui pembuluh perifer), sedangkan konsumsi oksigen maksimum (VO2 maks) dengan pengukuran metode Multi Stage Fitness Test. Analisa bivariat dengan uji non parametrik Spearman Correlation dengan tingkat kepercayaan 95% dan Cochran's Mantel-Haenszel.

Hasil: Tidak ada hubungan bermakna hematokrit (Hct) dengan konsumsi oksigen maksimum (VO2 maks) pada atlet remaja p= 0,485,  r = 0,080 (p>0,05). Ada hubungan bermakna kadar Hemoglobin (Hb) dengan konsumsi oksigen maksimum (VO2 maks) pada atlet remaja p= 0,002, r =0,323 (p<0,05). Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan Hmt dengan tingkatan vo2maks p= 0,036 (p<0,05). Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan hemoglobin dengan tingkatan  VO2maks p= 0,004 (p<0,05). Tidak ada pengaruh jenis cabang olahraga terhadap hubungan Hmt dengan VO2maks p=0,613(p>0,05). Ada pengaruh cabang olahraga terhadap hubungan kadar Hb dengan VO2maks p= 0,005 (p<0,05)

Kata Kunci: Hematokrit (Hct), kadar Hemoglobin (Hb), Konsumsi Oksigen Maksimum (VO2 maks), Atlet Remaja


Full Text:

PDF

References


Andhika B. 2013. Analisis status gizi dan VO2 maks pada pemain sepak bola. Jurnal Kesehatan Olahraga Vol :1(1).

Allen, T.E., Smith, D.P. & Mliller, D.K. 1977. Hemodynamic Response to Submaximal Exercise after Dehydration and Rehydration in High School Wrestler.Med Sci Sport. 9:159-63.

Astorin T, Robergs R, Ghiasvand S, Marks D, Burns S. Incidence of the Oxygen Plateauat VO2max during Exercise Testing to Volitional Fatigue. Journal of The American Society of Exercise Physiologists. 2000; 3: 2.

Catterjee S., dkk., 2005. Dalam Arum V.M. 2014. Hubungan Intensitas Latihan, Persen Lemak Tubuh, dan Kadar Hemoglobin dengan Ketahanan Kardiorespirasi Atlet Sepak Bola.

Casa D. J. 2002 dalam Bahri, S. dkk., 2012. Penanganan Rehidrasi Setelah Olahraga dengan Air Kelapa (Cocos nucifera L.), Air Kelapa ditambah Gula Pasir, Minuman Suplemen, dan Air Putih. Jornal Matematika & Sains, Vol. 17. No.1

Douglas, J.C., Lawrance, E.A. & Scott, J.M., 2000. National Athletic Trainers Association Position Statement: Fluid Replacement for Athletes. Journal of Athletic Training. 35: 212-224.

Firstsportsnutrition. 2016. The 1st Sport Nutrition Short Course & Workshop Nutritional Assesment of Athletes. Yogyakarta: University Clup UGM.

Giri Wiarto. 2013. Fisiologi dan Olahraga. Yogyakarta: Graha Ilmu

Guyton Athur C & John E. Hall. 2006. Text book of medical physiology. China : Elsevier saunders.

Huldani. 2010. Pengaruh kadar hemoglobin dan jenis kelamin terhadap konsumsi oksigen maksimum siswa-siswi Pesantren Darul Hijrah. Tesis

Irianto, D.P. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: PT. Andi Offset.

Kusharto CM, Sa’adiyyah NY. 2008. Diktat Penilaian Konsumsi Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Kusuma, V. 2010. Hubungan Tingkat Konsumsi Gizi terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Atlet Taekwondo di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jawa Timur.

Salarkia N, Kimiagar M, Aminpour A. 2004. Food Intake, Body Composition and Endurance Capacitty of National Basketball Team Players in I.R. of Iran. Medical Journal of The Islamic Republic of Iran. Volume 18

Toruan, P.L. 2010. Nutrisi dan Cairan Bikin Timnas Beringas. 2010. Diakses dari http://health.kompas.com.

Thomas. 2013. Saatnya Timnas Indonesia Akhiri Puasa Gelar. Diakses dari www.liputan6.com pada tanggal 21 Januari 2017.

Steiger, V.M., Williams, C.A. 2007. Carbohydrate Intake Considerations For Young Athletes. Journal of Sport Sciences and Medecine, vol. 6, no. 33, hlm. 342-352

Stang, J., Larson, N. 2012. Nutrition In Adolescence. In: Mahan, L.K., Escott-Stump, S. editors. Krause’s Food And Nutrition Therapy. 12th ed. USA: Saunders Elsevier.

Price S.A. 2007. Patofiisologi. Jakarta: Penerbit EGC

Pradana Pisma Mahardika. 2015. Hemoglobin. Diakses dari Media Seputar Olah Raga pada tanggal 18 September 2017

Weatherwax D. 2008. Komposisi Tubuh dan Efeknya pada Spektrum Performa Olahraga. NSCA Sport Nutrition.4. 355-361

Welsman JR, Armstrong N. The Measurement and Interpretation of Aerobic Fitness in Children : Current Issues. Journal of the Royal Society of Medicine. 1996; 89: 1




DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v14i2.250

Article Metrics

Abstract view : 3748 View
PDF - 2152 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar