PERBANDINGAN SKOR OSCE MAHASISWA KEPERAWATAN ANGKATAN 2015, 2016 DENGAN ANGKATAN 2017 BERDASARKAN KECEMASAN

Nurul Istiqamah Mantika, Wahyu Rochdiat, Endang Nurul Syafitri

Abstract


Latar Belakang: Kecemasan merupakan hal yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan pada mahasiswa seringkali dihubungan pada situasi ujian seperti OSCE, dimana ujian merupakan salah satu cara mengevaluasi mahasiswa terhadap suatu materi belajar sehingga menjadi sumber kecemasan bagi mahasiswa. Hasil studi pendahuluan pada mahasiswa keperawatan sebanyak 7 orang mengatakan bahwa mereka merasa cemas dan merasa gugup saat menghadapi ujian OSCE.

Tujuan: Mengetahui perbandingan skor OSCE pada mahasiswa keperawatan angkatan 2015, 2016 dengan 2017 berdasarkan kecemasan di Universitas Respati Yogyakarta.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non eksperimen, dengan rancangan desain kohort retrospektif. Tehnik sampel yang digunakan adalah simple random sampling, jumlah sampel pada penelitian ini terdapat 111 responden. Data analisis dengan oneway anova pada analisi bivariate.

Hasil: Pada angkatan 2015 didapatkan p-value 0,908, 2016 di dapatkan p-value 0,520, dan 2017 di dapatkan p-value 0,477, dan mayoritas mahasiswa mengalami kecemasan sedang.

Kesimpulan: Tidak ada hubungan secara signifikan antara skor OSCE dengan kecemasan yang dialami oleh mahasiswa keperawatan angkatan 2015, 2016 dengan 2017.


Keywords


Kecemasan; Skor OSCE; Mahasiswa

Full Text:

PDF

References


Bahari, T. B. (2015). Objective Structured Clinical Examination (OSCE)-Does it Measure The Real Performance?: Students Perception. International Journal of Novel Research in Healthcare and Nursing Vol. 2, Issue e, pp: (11-16).

Fidment, S. (2012). The Objective Structured Clinical Exam (OSCE): A Qualitative Study Exploring the Healthcare Students Experience. Student Engagement aand Experience Journal, 1 (1).

Furlong,E, et al (2005). Oncology nursing students’ views of a Modified OSCE. European Journal of Oncology Nursing, 9: 351-359

Hill,K.T. & Wigfield, A. (1984). Test Anxiety: AMajor educational Problem What Can Be Done about it. The Elementary School Journal, Vol. 85: 1. The University of Chicago Press.

Labaf, Eftekhar, Majlesi, & Anvari. (2014). Students "Concerns about The Preinternship Objective Structured Clnical Examination in Medical Education. Educ Heal: 27 (2), 188-92.

McWiliam, P., & Botwinski, C. A. (2009). Developing a successful nursing objective structured clinical examination. Journal of Nursing Education. vol.49,no.1 36-41.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Rushfort, H. E. (2014). Objective Structured Clinical Examination (OSCE): Review of Literature and Implications for Nursing Education. Nurse Education Today,27, 481-490.

Slameto, (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Stuart, G. W., Laraia, M. T., & Sundeen, S. J. (2013). Generalised Anxiety Disorder in Adults-Diagnosis and Management. Mosby: Universitas Michigan.

Tamher, S. & Noorkasiani. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Undang-undang Republik Indonesia. (2014). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.




DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v14i4.222

Article Metrics

Abstract view : 522 View
PDF - 98 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar