PERILAKU SEKS AMAN (SAFE SEX) PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) YANG TERINFEKSI HIV DALAM MELAYANI PELANGGAN DI KOTA YOGYAKARTA

Casnuri, Fika Lilik Indrawati

Abstract


Abstrak: Salah satu faktor risiko tingginya penularan HIV adalah banyaknya pelanggan yang dilayani seorang wanita pekerja seks (WPS) yang sudah terinfeksi HIV. Semakin besar jumlah pelanggan, semakin besar kemungkinan tertular HIV. Sebaliknya jika WPS telah terinfeksi HIV, maka makin banyak pelanggan yang mungkin tertular darinya. Dilain pihak, sedikitnya jumlah pelanggan dapat memperlemah kekuatan negosiasi WPS untuk pemakaian kondom, karena mereka takut kehilangan pelanggan. Dalam posisinya sebagai penjaja seksual, serta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, maka WPS dengan tanpa sepengetahuannya akan mudah menularkan virus HIV kepada pasangan-pasangan berikutnya. Hal itu terjadi karena kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual serta akses tentang layanan kesehatan bagi WPS. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku WPS dalam melakukan seks aman (safe sex) sehingga dapat diketahui proses serta faktor yang melatarbelakangi perilaku WPS melakukan seks aman (safe sex) dalam melayani pelanggannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling jenis criterion based sampling dan snowball sampling dilakukan dengan menemukan orang yang dapat memberi petunjuk mengenai orang yang bersedia menjadi subjek penelitian sesuai dengan kriteria. Dari kriteria-kriteria yang telah dirumuskan, diperoleh lima orang informan yang representatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam.

Hasil: bahwa hampir semua WPS mempunyai pengetahuan yang kurang tentang HIV/AIDS. Mereka tetap melakukan hubungan seksual yang beresiko meskipun sudah dinyatakan positif HIV dan sudah mengetahui beberapa teman WPS yang terkena HIV/AIDS. Semua WPS merasa bahwa pekerjaan mereka beresiko untuk menularkan HIV. Secara umum keseriusan/keparahan jika pelanggan tertular HIV yang dirasakan adalah merasa kesakitan secara fisik, malu, menyesal serta kehilangan pekerjaan. Manfaat melakukan seks aman (safe sex) adalah rasa aman untuk tidak menularkan HIV kepada pelanggan. Secara umum penolakan pelanggan terhadap pemakaian kondom tidak menjadi hambatan bagi WPS.

Kesimpulan: Semua WPS percaya bahwa melakukan seks aman (safe sex) dapat menguntungkan bagi mereka dan pelanggan.

Kata kunci : seks aman (safe sex), WPS, health belief mode

 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v14i1.209

Article Metrics

Abstract view : 1061 View
PDF - 115 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Casnuri, Fika Lilik Indrawati

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar