EVALUASI PASCA PELATIHAN KONSELING MENYUSUI TERHADAP PENINGKATAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF DI KOTA YOGYAKARTA

Rahayu Widaryanti, Ian Rossalia PP

Abstract


ABSTRAK

Latar Belakang :Pemberian ASI eksklusif di negara berkembang berhasil menyelamatkan sekitar 1, 5 juta bayi pertahun. Jumlah konselor ASI di DIY sudah cukup banyak yaitu lebih dari 600 konselor, tetapi banyaknya jumlah konselor menyusui masih belum dapat mendukung peningkatan cakupan ASI eksklusif sesuai yang ditargetkan pemerintah yaitu 80%. Berdasarkan data yang didapatkan dari dinas kesehatan provinsi DIY cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2014 sekitar 55.4 %. Cakupan ASI Eksklusif terendah di Kota Yogyakarta yaitu 54,9 %. Di Puskesmas Umbulharjo I cakupan ASI eksklusifnya sekitar 43,69% dibawah target nasional

Metode :Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan informan secara purposive sampling, informan utama dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan konseling menyusui sebanyak 3 orang.Informan triangulasi antara lain ibu hamil, ibu nifas, ibu yang datang ke puskesmas untuk mengimunisasikan anaknya, seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Kepala Puskesmas Umbulharjo I. Pengumpulan data menggunakan tehnik purposive sampling.Penelitian dilakukan di Puskesmas Umbulharjo I pada bulan Juli s.d September 2018.Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil dan pembahasan: Berdasarkan penelitian semua informan mengikuti pelatihan konseling menyusui yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, namun baru satu informan yang sudah mengambil sertifikat. Pada implementasi  konseling menyusui belum semua melaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan, karena keterbatasan waktu dan beban kerja yang banyak. Semua informan belum membuat laporan atau dokumentasi hasil kinerjanya sebagai konselor menyusui karena belum adanya formulir yang baku, pendokumentasian hanya dilakukan dengan register pasien dengan keterangan konsul laktasi. Hambatan yang dimiliki konselor berupa beban kerja yang banyak menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya cakupan ASI Eksklusif di Kota Yogyakarta.

Simpulan : Kegiatan konseling menyusui belum semua melaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan, karena keterbatasan waktu dan beban kerja yang banyak. Semua informan belum membuat laporan atau dokumentasi hasil kinerjanya sebagai konselor menyusui, sehingga cakupan ASI eksklusif belum bisa optimal.

 

Kata kunci : Evaluasi, Konseling Menyusui, ASI Eksklusif


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v13i4.192

Article Metrics

Abstract view : 433 View
PDF - 390 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Rahayu Widaryanti, Ian Rossalia PP

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar