HUBUNGAN ANTARA KECACINGAN DENGAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOYUDAN, SLEMAN

Liena Sofiana, Erni Gustina, Luthva Luviandani Pratiwi

Abstract


Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang harus ditanggulangi. Anemia bisa diakibatkan oleh banyak faktor salah satunya adalah kecacingan terutama cacing tambang. Tahun 2013 Riskesdas menyebutkan bahwa prevalensi anemia sebesar 21,7%, prevalensi anemia pada anak-anak yang berumur kurang dari 14 tahun adalah 26,4%. Derah Istimewa Yogyakarta termasuk dalam 14 provinsi yang mempunyai nilai rerata kadar Hb di bawah nilai rerata nasional. Hasil studi pendahuluan menunjukkan tahun 2016 di Puseksmas Moyudan terdapat 182 kasus kecacingan.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah  penelitian analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Variabel penelitian ini adalah kecacingan dan anemia dengan jumlah sampel 311. Teknik yang digunakan adalah multiple stage sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar ceklist. Analisis data menggunakan analisis uji univariat dan bivariat (chi-square).

Hasil: Penelitian menunjukkan siswa yang mengalami kecacingan sebanyak 8 (2,6%) responden dan yang mengalami anemia sebanyak 34 orang (11,0%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecacingan dengan anemia pada siswa-siswi Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Moyudan dengan nilai p value 0,214 (namun secara statistik tidak bermakna) dengan 95% CI 0,682-8,214.

Kesimpulan: terdapat hubungan yang antara kecacingan dengan anemia pada siswa-siswi Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Moyudan namun secara statistik tidak bermakna.

Kata Kunci: kecacingan, anak sekolah dasar, anemia


Full Text:

PDF

References


Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 252-257, 309.

Arifin, S.U., dkk. 2013. Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013.

Bain, Jane. B. 2014. Hematologi. Jakarta: EGC.

Basalamah, M. F., dkk. 2013. Hubungan Infeksi Soil Transmitte Helminth Dengan Kadar Hemobglobin Anak Sekolah Dasar Gmim Buha Manado, download.portalgaruda.org, diakses pada tanggal 14 November 2017. Yogyakarta.

Besral dkk. 2007. Pengaruh Minum Teh Terhadap Kejadian Anemia Pada Usila Di Kota Bandung. Makara, Kesehatan, Vol. 11, No. 1, Juni 2007: 42.

Dinkes Kota DIY. 2017. Sosialisasi Program Pemberian Obat Pencegahan Kecacingan Pada Pertemuan Lokmin Linsek. http://kesehatan.jogjakota.go.id, diakses pada tanggal 14 November 2017. Yogyakarta.

Data Sekunder Sleman. 2016. Yogyakaarta: Dinas Kesehatan Sleman

Febrianti, dkk. 2013. Lama Haid Dan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 4 No 1, April 2013 : 13.

Gibney, dkk. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC. Hal. 275, 278, 382, 315.

Ibrahim, Iriviani, A. 2014. Status Kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) dalam pemantauan kejadian Anemia pada Murid SD INPRES Bakung Samata kabupaten Gowa Tahun 2013. Jurnal Kesehatan. Volume VII No.1/2014.

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pengendalian Kecacingan. Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal PP dan PL. Jakarta.

Kalsum, U., dan Halim, R. 2016. Kebiasaan Sarapan Pagi Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Di SMA Negeri 8 Muaro Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains Volume 18, Nomor 1, Hal.18 ISSN:0852-8349 Januari Juni 2016.

Pearce, Evelyn. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia. Hal: 134.

Rahman, N., dkk. 2017. Kebiasaan Sarapan Pagi, Asupan Zat Gizi, Dan Status Gizi Murid Sdn Inpres 3 Tondo, Kota Palu. Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 201: 18.

Riskesdas. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Riskesdas. 2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Sofianita, N.I., dkk. 2015. Peran Pengetahuan Gizi Dalam Menentukan Kebiasaan Sarapan Anak-Anak Sekolah Dasar Negeri Di Pondok Labu, Jakarta Selatan. J. Gizi Pangan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2015.

Siswanto, Hadi. 2012. Pendidikan Kesehatan Unsur Utama Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No. 2: 311.

Sumanto, Didik. 2010. Faktor Risiko Infeksi Cacing Tambang Pada Anak Sekolah (Studi Kasus Kontrol Di Desa Rejosari, Karangawen, Demak). Tesis.http://www.eprints.undip.ac.id/23985/1/DIDIK_SUMANTO.pdf. Diakses tanggal 2 Juli 2018. Yogyakarta.

Syahnuddin, Muchlis dkk. 2017. Hubungan Anemia Gizi Dengan Infeksi Kecacingan Pada Remaja Putri Di Beberapa SLTA Di Kota Palu. Media Litbangkes, Vol. 27 No. 4, Desember 2017: 225.

WHO. 2005. Worldwide Prevalence Of Anaemia 1993-2005: WHO Global data base on Anaemia.

http://www.apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/43894/9789241596657_eng.pdf. Diakses tanggal 2 Juli 2018. Yogyakarta.

WHO. 2017. Soil Transmitted Helminths. http://www.who.int. diakses pada tanggal 14 November 2017. Yogyakarta.

WHO. 2003. School Deworming. http://www.who.int. diakses pada tanggal 14 November 2017. Yogyakarta.

Zuffo, C.R., Osório, M.M., Taconeli, C.A., et,al. 2016. Prevalence and Risk Factors Of Anemia In Children, J Pediatri (Rio J). 2016;92(4): 353-360.




DOI: https://doi.org/10.35842/mr.v14i2.180

Article Metrics

Abstract view : 1082 View
PDF - 230 View

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan indexed by:

   Crossref  Google Scholar